Kamis, 29 Maret 2012

PENGEMBANGAN MATERI AJAR struktur dan jaringan tumbuhan


PENGEMBANGAN MATERI AJAR


A.    Jaringan :
Jaringan merupakan sekelompok sel dengan ciri yang sama dalam bentuk, fungsi, maupun sifat-sifatnya. Berdasarkan kemampuan sel dalam melakukan pembelahan, jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
1.      Jaringan Meristem
Jaringan meristem atau jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu aktif membelah atau bersifat meristematik. Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari tumbuhan.Ciri-ciri sel meristem, yaitu ukuran selnya kecil, berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif besar vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau prismatis.
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
a.    Meristem primer, yaitu meristem yang sel-selnya merupakan perkembangan langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan kelanjutan dari pertumbuhan embrio. Misalnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang ada di ujung akar dan ujung batang disebut meristem apikal.
b.   Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah mengadakan diferensiasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terjadi dari parenkim atau jaringan dasar parenkim.
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, meristem interkalar, dan lateral
a.       Meristem apikal atau dikenal juga dengan meristem ujung merupakan meristem yang selalu terdapat di ujung tiap akar dan batang tumbuhan
b.      Meristem interkalar atau meristem antara merupakan meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dewasa.
c.       Meristem lateral atau meristem samping merupakan meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan prose penebalan pada akar dan batang tumbuhan, misalnya pembesaran akar dan batang. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium muncul dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan sekunder
2.      Jaringan dewasa atau permanen
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang tela mengalami diferensiasi. Pada umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri.Jaringan permanen ini yang bersifat non meristematik, yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi. Jaringan ini dibentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meritem sekunder. Jaringan permanen tumbuhan juga merupakan jaringan yang terspesialisasi.
Spesialisasi jaringan tumbuhan merupakan pengkhususan sel-sel tumbuhan untuk mendukung fungsi sel tertentu. Jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim jaringan penyokong (yang terdiri dari jaringan kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (yang terdiri dari xilem dan floem), serta jaringan gabus.
Menurut fungsinya, jaringan dewasa atau permanen dapat dikelompokan menjadi jaringan epidermis (pelindung), parenkim (dasar), penyokong, pengangkut (vaskuler), dan sekretoris.

a.      Jaringan Epidermis(pelindung)
Jaringan ini merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu pada akar, batang, dan daun. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.


b.      Jaringan parenkim (dasar)
Jaringan ini merupakan jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua bagian (organ) tumbuhan. Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena:
1) menyusun sebagian besar jaringan pada akar,batang, daun, dan buah;
2) terdapat di antara jaringan lain, misalnya diantara xilem dan floem; dan
3) dapat dijumpai sebagai selubung berkas pengangkut.

c.       Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom. Fungsi utama jaringan ini adalah menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini terdiri atas kolenkim dan skelerenkim.
·      Kolenkim, merupakan jaringan penyokong atau penguat pada jaringan tubuh muda dan organ tua pada tumbuhan lunak, bentuk memanjang dengan penebalan dinding yang tidak merata di sudut-sudutnya.
·      Sklerenkim, merupakan jaringan penguat atau kadang-kadang sebagai jaringan pelindung, sel-selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin atau zat kayu. Jaringan sklerenkim terdiri dari serabut sklerenkim.

d.      Jaringan pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis.
·      Xylem merupakan jaringan kompleks, yang dapat terdiri dari sel xylem, sel serabut, dan sel parenkim. Sel xylem dan sel serabut umunya mengalami penebalan dari zat kayu dan mati. Sel-sel xilem terangkai memanjang dan membentuk pembuluh. Xylem berfungsi untuk mengangkut zat-zat mineral dan air dari dalam tanah ke daun.
·      Floem, merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel pengiring, parenkim, dan serabut. Fungsi floem adalah mengangkut hasil fotosintesis.
e.       Jaringan sekretoris
Jaringan ini dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh

B.     ORGAN PADA TUMBUHAN
1.      Jaringan pada Akar
Jaringan pada sayatan melintang akar (akar muda) tampak dari luar ke dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
a.       Epidermis
Sel-selnya tersusun rapat, setebal selapis sel, serta tidak mempunyai ruang antar sel, dinding selnya tidak mengalami penebalan dan dapat dilalui air dan garam mineral.
b.      Korteks
Berada di bawah epidermis, terdiri atas lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis, susunannya tidak rapat, banyak ruang antar sel yang penting untuk pertukaran zat.
c.       Endodermis
Endodermis yaitu lapisan terdalam korteks, terdiri atas satu lapis sel, dan sekaligus sebagai pemisah antara korteks dengan selinder pusat, sel-selnya tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Sel-sel endodermis umumnya mengalami penebalan bentuk U, dan ada diantaranya yang tidak mengalami penebalan yang disebut sebagai sel pelalu atau sel penerus yang berperan sebagai jalan untuk masuk dan keluarnya air dan garam mineral.
d.      Stele / Selinder pusat
Stele merupakan bagian terdalam dari akar, terdiri dari:
1)      Perisikel atau perikambium yaitu bagian terluar dari stele.
2)      Berkas pembuluh angkut, terdiri dari xylem dan floem.
3)      Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi diantara berkas-berkas pembuluh angkut, berdinding tipis tidak mengalami penebalan dan bersitoplasma.
2.      Jaringan pada Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakan tubuh serat menghubungkan bagian akar dan daun  Secara sederhana, jaringan pada sayatan melintang batang (batang muda) dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
·      Epiermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel.
·      Korteks, yaitu bagian kulit sebelah dalam dari epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim dan memiliki banyak ruang antar sel.
·      Endodermis /fluterma, merupakan pemisah antar korteks dengan selinder pusat.
·      Stele / selinder pusat yaitu bagian dalam dari batang.
Fungsi jaringan pada batang antara lain :
ü sebagai penyokong atau penegak tubuh tumbuhan
ü tempat pengang kutan air dan garam mineral (xylem) serta pengangkutan hasil fotosintesis (floem).
ü Tempat cadangan makanan, tersimpan dalam sel-sel terutama sel parenkim.
3.      Jaringan pada Daun
Daun merupakan tempat berlangsunya fotosintesis. Pada sayatan melintang daun, dapat ditemukan jaringn epidermis (atas dan bawah), jaringan mesofil atau daging daun, dan jaringan tulang daun atau urat daun.
·      Epidermis
Tersusun oleh satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kutikula atau dari lignin. Pada epidermis (umumnya epidermis bawah) terdapat celah yang diapit oleh dua sel penutup, celah ini disebut stoma (mulut daun). Di antara epidermis daun terdapat alat tambahan misalnya trikoma (bulu daun).
·      Mesofil
Terdiri dari sel-selparenkim. Sel-sel parenkim yang panjang-panjang dan tersusun rapat disebut jaringan palisade atau jaringan tiang/pagar. Sel-sel parenkim di bawah palisade yang tersusun renggang-renggang banyak ruang antar selnya disebut jaringan spon atau jaringan bunga karang. Kedua jaringan parenkim ini banyak mengandung kloroplas.
·      Tulang daun
Tulang daun atau urat daun (cabang dari tulang daun), terdiri dari jaringan pembuluh angkut xylem dan floem serta parenkim.
C.     Sifat Totipotensi
Adanya sifat totipotensi pada jaringan tanaman dimamfaatkan untuk memperoleh anakan yang seragam dalam jumlah yang banyak cepat. Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan  untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898.
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. 









D.    Perbedaan Struktur Anatomi Batang, Akar dan daun Monokotil Dan Dikotil
anatomi akar dikotil
Tabel 1.1. Perbedaan  struktur anatomi antar akar tumbuhan dikotil dan monokotil
no
Bagian
Akar Dikotil
Akar Monokotil
1
Berkas xylem
Jumlahnya beragam dari 2 sampai 6 (diark sampai hexark), jarang lebih dari enam
Biasanya banyak jarang dalam jumlah yang sedikit
2
Empulur
Kecil atau tiada
Luas dan berkembang baik
3
Perisikel
Menghasilkan akar cabang, kambium vascular dan felogen 
Menghasilkan akar cabang saja
4
Kambium
ada
Tidak ada

Tabel 1.2. Perbedaan  struktur anatomi antar batang tumbuhan dikotil dan monokotil
no
Bagian
Batang dikotil
Batang monokotil
1
Hipodermis
kolenkima
sklerenkima
2
Korteks
Beberapa lapisan parenkim terletak di daerah dalam
Parenkim bersinambungan sampai bagian pusat. biasanya disebut jaringan dasar
3
endodermis
Lapisan sel rapi bergelombang


Perisikel
Parenkimdan sklerenkim
Tidak terderenfensiasi
5
Jari-jari empulur
Deretan parenkim diantara berkas vaskuler

6
Silnder pusat
Silinder pusat terdiri atas parenkima

7
Berkas pengangkut
·   kolateral terbuka atau bikolateral
·   tersusun dalam lingkaran
·   ukuran seragam
·   ada parenkim floem
·   berbentuk bagi
·   tak ada sarung berkas vaskuler
·   Kolateral tertutup

·   Tersebar
·   lebih tengah lebih besar
·   tak ada parenkim floem
·   jorong (oval)
·   sarung berkas pengangkut nyata

Tabel 1.3. Perbedaan  struktur anatomi antar daun tumbuhan dikotil dan monokotil
no
Bagian
Daun dikotil
Daun monokotil
1
Epidermis
Dindinng luar epidermis menebal dan tertutup bahan lilin yang disebut kutin.
Ditemukan di dua permukaan atas dan bawah
2
Stomata
Stomata bayak ditemukan pada epidermis bawah daun dorsiventral.
Ditemukan pada epidermis atas dan bawah daun atau di kedua permukaan.
3
Mesofil
Parenkim palisade dan parenkim sponsa
Tidak berdeferensiasi menjadi jaringan palisade dan sponsa

Berkas pengankut
Terdiri dari yang berdinding tipis yang berdamping dengan mesofil, berkas pengankut diselubungin oleh parenkim
Berkas pengankut kolateral tertutup sama seperti pada batang monokotil dan diselubungi oleh seludang berkas pengankut yang terdiri dari sel parenkim berdinding tipis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar