MATERI
POKOK
GERAK
PADA TUMBUHAN
Standar kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar
1.5 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada
tumbuhan
Gerak autonom merupakan gerak
tumbuhan yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar. Diduga gerak yang
terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu
sendiri. Gerak autonom disebut juga gerak endonom atau gerak spontan. Contoh
gerak autonom antara lain sebagai berikut.
1. Gerak
protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya dan umbi lapis bawang merah
yang masih hidup.
2. Gerak
melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
3. Gerak
tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga. Pada
tumbuhan yang sedang mengalami masa pertumbuhan terjadi penambahan massa dan
jumlah sel. Pertumbuhan ini menimbulkan gerak autonom.
Gerak esionom adalah
gerak yang dipengaruhi oleh rangsang yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Ransangan
itu dapat berupa cahaya, sentuhan, suhu, air, gravitasi bumi, zat kimia. Berdasarkan
arah geraknya, gerak esionom dibedakan atas gerak nasti, gerak
tropisme, dan gerak taksis.
Salah satu contoh gerak esionom adalah gerak akibat tekanan turgor. Tekanan
turgor adalah tekanan air pada dinding sel. Tekanan turgor disebabkan oleh
masuknya air ke dalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel.
1. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah
gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke
atau dari sumber rangsang. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu,
cahaya, dan kelembaban. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhi, gerak
nasti dibedakan menjadi termonasti, seismonasti, niktinasi, dan nasti kompleks.
a.
Termonasti
Termonasti
merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa suhu.
Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga
crokus yang membuka karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika
mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut akan
menutup lagi.
b.
Haptonasti
Haptonasti adalah gerak nasti yang terjadi pada
tumbuhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Misalnya: Menutupnya daun tanaman kantung
semar dan Venus ketika tersentuh serangga kecil. Jika seekor serangga mendarat
di permukaan daun, daun akan cepat menutup. Akibatnya, serangga tersebut
terperangkap dan tidak dapat keluar.
c.
Fotonasti
Fotonasti
adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena
pengaruh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu matahari terbenam. Bunga pukul
akan mekar pada sore hari karena rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah
mekarnya bunga tersebut tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari
yang datang dari arah barat.
d.
Seismonasti
Seismonasti
adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang sentuhan atau
getaran. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu ketika
disentuh. Untuk memahami pengertian gerak seismonasti pada tumbuhan dapat kamu
lakukan dengan mengamati tanaman putri malu (Mimosa pudica). Pernahkah
kamu mengamati tanaman putri malu? Jika daun tanaman putri malu disentuh maka
daun tersebut akan menutup seperti layu. Sentuhan merupakan salah satu rangsang
dari luar terhadap gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya daun akibat
sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya berbeda.
Gerak
mengatupnya daun putri malu karena terkena sentuhan. Respon mengatup
(seperti layu) akan terjadi dalam waktu singkat sekitar 1-2 detik. Untuk
kembali ke posisi semula, tumbuhan putri malu membutuhkan waktu lebih kurang 10
menit. Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan turgor
di dalam sel-sel pada persendian daun.
e.
Niktinasti
Gerak
niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari. Contoh gerak niktinasti adalah
gerak menutupnya daun tumbuhan yang tergolong tumbuhanpolong (Leguminoceae)
pada menjelang malam hari. Gerak ini disebabkan oleh perubahan tekanan turgor
sel-sel pada jaringan di dalam persendian daun.
f.
Nasti
kompleks
Gerak
nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh
lebih dari satu macam rangsang. Contoh gerak nasty kompleks adalah gerak
membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan
air.
2. Gerak Tropisme
Tropisme
(tropos = balik) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi
rangsang. Tropisme yang menuju sumber rangsang merupakan gerak positif,
sedangkan yang menjauhi rangsang adalah negatif. Berdasarkan jenis rangsang
yang memengaruhinya, tropisme dapat dibedakan menjadi fototropisme, kemotropisme,
hidrotropisme, geotropisme,dan tigmotropisme.
a.
Fototropisme
Fototropisme
atau heliotropisme adalah gerak tumbuhan yang terjadi akibat pengaruh
arah datangnya rangsang berupa cahaya. Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Fototropisme
positif, adalah gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya Contoh: Ujung
batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya.
Suatu
tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke
arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya
pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar dibanding
dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan
(respon) tanaman terhadap penyinaran dinamakan phototropisme. Terjadinya
phototropisme ini disebabkan karena tidak samanya penyebaran auxin di bagian
tanaman yang tidak tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada bagian
tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya lebih tinggi dibanding dengan
bagian tanaman yang tersinari.
2) Fototropisme
negatif, adalah gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datangnya
cahaya. Contoh: Gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya. Akar
selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi).
b.
Kemotropisme
Kemotropisme
adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan
kimia. Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat
racun.
c.
Hidrotropisme
Hidrotropisme
adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh air. Peristiwa
hidrotropisme, misalnya pada gerak akar tumbuhan menuju sumber air. Contoh:
Gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang berair. Biasanya akar tumbuh lurus
ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada
arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang
cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya
tarik bumi.
d.
Geotropisme
Geotropisme
ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi. Gerak ini
terjadi pada akar dan batang tumbuhan. Berdasarkan arah gerak terhadap
gravitasi, geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Geotropisme
positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. Contoh: Gerak ujung akar
kepala.
Keadaan
auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile)
diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah.
Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari
pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi
auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips
1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul
di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas.
Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat.
Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di
atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan
yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang
terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
2) Geotropisme
negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi. Contoh: Gerak pada
ujung batang tumbuhan.
e.
Tigmotropisme
Tigmotropisme
atau haptotropisme (thigma = singgungan; hapto = sentuhan) adalah
gerak membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat adanya persinggungan (sentuhan).
Tigmotropisme dapat kita amati pada tanaman kacang panjang dan mentimun. Ujung
batang atau ujung sulur kacang panjang dan mentimun dapat membelit pada tempat
merambatnya. Apabila sulurnya menyentuh benda keras seperti tonggak kayu, maka
akan terjadi kontak sehingga sulur akan melilit kayu tersebut. Adanya sentuhan
merangsang sel-sel tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Pertumbuhan sel-sel
pada daerah yang bersentuhan lebih lambat daripada sel-sel pada bagian lainnya
sehingga memungkinkan sulur dapat tumbuh melilit. Tigmotropisme memungkinkan
tumbuhan memanjat dengan bantuan objek lain sebagai penyangga pada waktu tumbuh
ke arah cahaya matahari.
3. Gerak Taksis
Gerak nasti yang dikemukakan di atas
merupakan gerak akibat perbedaan kecepatan perubahan tekanan turgor, sedangkan
gerak tropisme merupakan gerak akibat tumbuh. Kedua gerak tersebut bukan
merupakan gerak pindah tempat.
Pada beberapa jenis tumbuhan tingkat
rendah ada yang dapat melakukan gerak berpindah tempat. Gerak ini disebut gerak
taksis. Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau
menjauhi rangsang. Gerak yang menuju ke arah datangnya rangsang disebut taksis
positif, sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis negatif.
Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, taksis dapat dibedakan menjadi
fototaksis dan kemotaksis.
a.
Fototaksis
Fototaksis
adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh
rangsang cahaya. Contoh: Gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya.
b.
Kemotaksis
Kemotaksis
adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia. Contoh:
Spermatozoid pada Arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang
bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein yang dapat merangsang
spermatozoa untuk bergerak mendekatinya.
Gerak endonom adalah
gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan atau faktor-faktor yang berasal
dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom disebut juga autonom.
Macam-macam gerak endonom, yaitu:
1. Nutasi, Gerak spontan dari
tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar. Misalnya: Gerakan
aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata.
2. Gerak
higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar
air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Gerak
higroskopis ini merupakan gerak bagian-bagain tanaman yang tidak hidup lagi.
Contoh gerak higroskopis antara lain merekahnya kulit buah-buahan yang sudah
kering pada tumbuhan polong-polongan. Pecahnya kulit buah polong-polongan
(lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan
berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya
pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya
biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat
perkembangbiakannya. Membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-pakuan,
serta membentang dan menggulungnya gigi-gigi pristoma pada sporangium lumut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar